Stephen W Littlejohn
memberikan satu bentuk metafora lain yang mengibaratkan bahwa organisasi adalah
sebagai sebuah jaringan (Organizational Network). Jaringan adalah
struktur-struktur sosial yang diciptakan melalui komunikasi di antara
individu-individu dan kelompok-kelompok. Sewaktu orang berkomunikasi dengan
orang lain, sebenarnya ia sedang membuat kontak-kontak dan pola-pola hubungan
dan saluran-saluran ini menjadi instrumen dalam semua bentuk fungsi sosial,
dalam organisasi-organisasi dan dimasyarakat luas. Organisasi dipahami mampu
membangun realita sosial. Jaringan adalah saluran-saluran melalui mana pengaruh
dan kekuasaan dijalankan, tidak hanya oleh manajemen dengan cara formal tetapi
juga informal diantara para anggota organisasi.2
Sementara
itu, Peter Monge dan Eric Eisenberg3 melihat teori jaringan sebagai suatu
cara untuk mengintegrasikan tiga tradisi
dalam studi organisasi. Pertama tradisi posisional, relasional, dan kultural.
2
Stephen W Littlejohn, Teories of Human Communication ,Thomson
Learning,USA. 7th.ed. 2001. 3 ibid..p.282
1.
TRADISI POSISIONAL
Tradisi
ini memberikan perhatian pada struktur dan peran-peran formal dalam organisasi.
Organisasi dalam pandangan tradisi ini dipandang sebagai sekumpulan posisi
seperti administrator, pimpinan dan anggota. Setiap posisi memiliki
fungsi-fungsi tertentu. Pendekatan yang dipergunakan oleh tradisi ini adalah
pendekatan struktural, yang mendefinisikan sebuah organisasi sebagai sebuah
kumpulan yang stabil dari hubungan-hubungan yang didefinisikan secara formal.
Tradisi
posisional terdiri dari beberapa teori tentang jaringan-jaringan komunikasi
formal. Teori-teori ini cenderung meneliti cara-cara manajemen menggunakan
jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.
2.
TRADISI RELASIONAL
Tradisi
ini dibangun diatas asumsi dasar bahwa organisasi terbentuk karena adanya
interaksi timbal balik antar individu. oleh karena itu tradisi ini memberikan
perhatian pada cara-cara organisasi terbentuk melalui interaksi antar
individu-individu. tradisi ini berhubungan dengan cara-cara hubungan-hubunga yang umumnya berkembang
dikalangan para partisipan di dalam sebuah organisasi dan bagaimana jaringan
muncul dari hubungan-hubungan tersebut. Disini, organisasi dipandang sebagai
sebuah sistem yang yang hidup dan
mengalami perubahan yang terus menerus dibentuk dan diberi arti melalui
interaksi antara anggota-anggotanya.
3.
TRADISI KULTURAL
·
Kajian sentral dalam tradisi ini adalah
tentang simbol-simbol dan pengertian yang membentuk suatu organisasi. Tradisi
ini memahami bahwa dunia organisasi diciptakan oleh anggotanya dalam
cerita-cerita, ritual-ritual, dan pekerjaan tugas. Struktur organisasi
sesunguhnya tidak dirancang sebelumnya tetapi muncul dari tindakan-tindakan
anggotanya secara informal dalam aktifitas mereka sehari-hari
kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)
BalasHapus